Pelalawan, infopertama.com – Mengerikan seekor Harimau Sumatra menerkam seorang pria pekerja kontraktor konsesi bernama Adi Saputra (37), di Desa Pulau Muda, Kec. Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman S. Hasibuan mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa ada konflik antara harimau dengan manusia (Adi Saputra) di hutan tanaman industri Distrik Merawang, Desa Pulau Muda.
“Telah terjadi interaksi negatif antara manusia dengan Harimau Sumatra yang mengakibatkan Adi Saputra, salah satu pekerja di Distrik Merawang mengalami luka robek di kepala karena dicakar,” kata Genman, Minggu (23/10) melansir jpnn.
Genman menjelaskan, peristiwa mengerikan itu terjadi pada Jumat (21/10) malam.
Kejadian berawal saat korban yang merupakan pekerja kontraktor konsesi pemegang izin hutan tanaman industri di Distrik Merawang itu sedang berada di barak pekerja.
Jumat malam itu korban yang sedang tidur di barak, tiba-tiba terbangun lantaran mendengar suara aneh.
Ternyata yang Adi Saputra lihat ialah seekor harimau yang berjalan mendekati barak pekerja.
Adi Langsung Diterkam Harimau
Adi kaget lantaran jarak harimau dengannya sudah begitu dekat. Hanya sekitar dua meter.
“Malam itu korban terbangun. Ia melihat harimau yang sudah berjarak dua meter dengannya lalu langsung dterkam,” lanjut Genman.
Sembari berteriak kencang untuk membangunkan pekerja lainnya, Adi menahan kaki harimau yang sudah menerkamnya.
Adi juga mencoba melindungi bagian dadanya agar tidak terkena terkaman binatang buas itu.
“Korban berteriak kemudian pekerja lainnya terbangun lalu berusaha mengusir harimau. Setela beberapa saat baru harimau tersebut pergi,” jelasnya.
Setelah harimau pergi Adi langsung dibawa berobat.
Kepalanya mengalami luka serius dan harus mendapatkan sebanyak 20 jahitan.
Genman menjelaskan pihaknya selama ini sudah berusaha untuk mencegah interaksi negatif Harimau Sumatra dengan warga di sekitar.
“Langkah awal mitigasi interaksi negatif yang kami lakukan dengan memasang camera trap, menghimbau, mengedukasi dan sosialisasi terkait upaya mitigasi interaksi Harimau Sumatra.”
“Selain itu kegiatan patroli perlindungan dari ancaman harimau agar membangun rasa aman di kalangan para pekerja,” tutup Genman.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel