Cepat, Lugas dan Berimbang

Membangun Mental Kewirausahaan Orang Muda dengan Pendekatan Lejong Edukatif dan Inspiratif

Ruteng, infopertama.com – Dalam upaya memberdayakan generasi muda dan meningkatkan kesadaran kewirausahaan, Yayasan Ayo Indonesia atas dukungan dari Missionprokur SVD Swiss telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan kewirausahaan dengan pendekatan lejong edukatif dan inspiratif.

Kegiatan ini melibatkan 15 orang muda dan 6 orang perwakilan dari kelompok disabilitas desa, dengan tujuan membangun mental kewirausahaan, memperkuat spiritualitas, dan meningkatkan keterampilan mereka dalam mengelola usaha. Kegiatan lejong ini dilaksanakan di Kebun Gery di Kampung Wela, Desa Golo Worok dan Kebun sayuran milik Hubert Cupung di Kampung Maras, Desa Belang Turi. Sedangkan motivasi spiritualitas bertempat di rumah milik Hubert, anggota Kelompok Disabilitas Desa Lentang di Kampung Kalo, Desa Lentang. Kegiatan ini dipandu oleh Rikhardus Roden.

Kisah Sukses Gery Matur dan Huber Cupung

Dalam kegiatan ini, peserta memiliki kesempatan untuk belajar dari dua sosok inspiratif, Gery dan Hubert, yang telah berhasil membangun usaha agribisnis yang berkelanjutan. Gery, lulusan SMKN Pertanian Golo Welu, memilih jalur hidup sebagai petani hortikultura dan berhasil mengembangkan usaha pertanian yang menguntungkan.

Ia memulai usahanya dengan bergabung dengan Kelompok KADIM (Kelompok Mandiri Manggarai) dan kemudian bekerja sama dengan Swisscontact Labuan Bajo.

Hubert, yang sebelumnya merupakan pengangguran, berhasil membangun usaha hortikultura yang sukses setelah bergabung dengan Ayo Indonesia. Ia memulai usahanya dari nol dan berhasil meningkatkan produksi dan pendapatan usahanya melalui kerja keras dan ketekunan.

Dari usahanya, Hubert dapat membangun rumah dan menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi. Ia juga diminta oleh beberapa lembaga untuk menjadi narasumber motivatif kepada para petani.

Membangun Mental Kewirausahaan

Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya belajar tentang strategi usaha dan pengelolaan agribisnis, tetapi juga dibimbing untuk memahami makna spiritualitas dalam bekerja. Mereka belajar bahwa bekerja bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang melayani sesama dan menjaga ciptaan Tuhan.

Komentar dari Angelina, Peserta Pelatihan

“Pelatihan kewirausahaan yang difasilitasi oleh Yayasan Ayo Indonesia memberikan saya wawasan baru tentang pentingnya mengelola usaha pertanian. Tidak hanya belajar tentang strategi usaha dan pengelolaan agribisnis, tetapi saya juga dibimbing untuk memahami makna spiritualitas dalam bekerja.

Melalui bimbingan Pater Silvester, saya belajar bahwa bekerja bukan hanya soal mencari keuntungan, melainkan juga menjadi sarana untuk melayani sesama dan menjaga ciptaan Tuhan.

Adapun nilai-nilai spiritualitas yang saya petik kemarin yaitu nilai kejujuran yang menjadi dasar dalam setiap langkah usaha, ketika kita tidak jujur berarti kita tidak percaya pada diri sendiri dan pada Tuhan. Nilai kerendahan hati menuntun untuk terus belajar dan terbuka terhadap perubahan, serta nilai ketekunan mengajarkan bahwa keberhasilan sejati lahir dari kesabaran dan kerja keras yang konsisten dan totalitas.”

Penjelasan Pater Silvester Leo, SVD

Pater Silvester Leo, SVD, dalam pemaparannya tentang spiritualitas dalam karya diakonia, menekankan bahwa kerja adalah panggilan hidup yang mulia dan harus dijalankan dengan tekun dan tanggung jawab. Ia juga menekankan pentingnya solidaritas dan keadilan dalam menjalankan usaha.

Menurut Pater Leo, SVD, orang muda saat ini memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang menentukan kemajuan bangsa dan negara. Namun, banyak di antara mereka yang masih memiliki pandangan yang keliru tentang kesuksesan dan kurangnya motivasi untuk bekerja dan berwirausaha.

Pater Leo, SVD, juga menekankan bahwa spiritualitas Katolik tentang kerja perlu ditanam dalam diri orang muda. Ia mengatakan bahwa kerja adalah bagian dari jati diri manusia dan bahwa Allah sendiri bekerja. Oleh karena itu, bekerja adalah sesuatu yang baik dan mulia.

Dalam konteks ini, Pater Leo, SVD, mengutip ayat Injil tentang totalitas bekerja: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kol 3:23-24).

Karenanya, pengurus kelompok setidaknya memiliki tugas menjaga komitmen kelompok antara lain;

1. Menjadi Wirausaha Muda yang Visioner: Membangun usaha dengan tujuan jangka panjang, berbasis pada inovasi, keberlanjutan, dan kepedulian sosial.

2. Mengembangkan Komunitas Wirausaha Muda Manggarai: Membentuk wadah yang bernama Komunitas Wirausaha Muda Lako Cama Manggarai sebagai tempat untuk saling belajar, mendukung, dan berkolaborasi.

3. Mengelola Lahan Usaha Secara Berkelanjutan: Mengelola lahan usaha dengan ukuran minimum 5 are untuk mendukung produktivitas agribisnis, menerapkan pertanian organik berbahan karbon, dan menerapkan model pertanian terpadu.

4. Kemitraan Finansial: Bermitra atau menjadi anggota lembaga keuangan seperti bank dan koperasi kredit untuk mendukung pengelolaan usaha secara profesional.

5. Menggerakkan Motivasi dan Semangat: Menjadikan spiritualitas sebagai landasan utama untuk membangun usaha yang bermakna dan beretika.

6. Menghasilkan Dampak Positif: Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar dan berkontribusi pada penguatan ekonomi lokal melalui usaha agribisnis.

                    

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel