Cepat, Lugas dan Berimbang

Kisah Pemanfaatan Panas Bumi dan Semangat Warga Kamojang

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. FOTO/Istimewa

Di desa ini, kopi memang menghidupi warganya. Saat ini, KTH di Desa Laksana beranggotakan 33 orang, dengan tambahan dua orang petani muda yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan. Selain pendampingan dan transfer ilmu, hingga pemberian fasilitas. Mulai dari sekretariat, mesin pengupas kulit kopi, hingga alat roasting.

“Baru saja, tahun lalu, kami mendapatkan pelatihan roasting kopi. Dari kelompok tani kami, dikirim tiga orang ke Yogyakarta,” ujar Sudarman, ketua KTH Kamojang Desa Laksana.

Seiring pengetahuan yang bertambah, harga kopi buatan mereka juga ikut naik. Dulu, sebelum paham mengenai tata kelola dan tata niaga kopi, harga biji kopi mereka hanya dibeli Rp5.000 per kilogram oleh para tengkulak. Sekarang, harga biji kopi mereka mencapai Rp120 ribu per kilogram.

Yang menarik lagi, KTH ini juga mendapat ilmu pemanfaatan limbah kopi. Setiap tahun, ujar Darman, ada limbah kopi seberat 9 ton. Awalnya limbah ini dibiarkan saja, ditaruh di tanah hingga terurai. Mereka tak sadar kalau limbah itu bisa dijadikan produk bernilai ekonomi.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel