Pada kesempatan ini, fokus kegiatan diarahkan untuk mendukung upaya Kabupaten Blora menuju pertanian organik sekaligus pengelolaan sumber daya air yang efisien. Dalam sambutannya, Prof. Bayu menekankan pentingnya kelembagaan pengelolaan air di tingkat desa.
“Ada banyak contoh yang dapat kita adaptasi dari IPB maupun daerah lain untuk diterapkan di Blora,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menghadirkan Dwinanto, SE, peraih penghargaan Desa Digital Terbaik Nasional, yang membagikan pengalaman membangun sistem pengairan partisipatif berbasis teknologi.
Selain itu, Emilia Tri Setyowati, SP (Executive Director Trubus & Executive Secretary Bina Swadaya) memaparkan materi bertema Menuju Blora Kabupaten Organik, membahas strategi dan peluang pengembangan pertanian organik di daerah.
Program ini bertujuan mendekatkan inovasi kampus dengan kebutuhan desa, khususnya dalam pengelolaan pertanian berkelanjutan yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Uniknya, kegiatan ini diinisiasi oleh para dosen Departemen Agribisnis IPB University yang memiliki keterikatan kuat dengan Blora, baik secara emosional maupun profesional.
Sebagai bentuk dukungan nyata, tim IPB menyerahkan bantuan bibit buah-buahan dan pupuk organik untuk petani setempat. Prof. Bayu juga mengusulkan pembentukan PAMOR BLORA sebagai wadah bagi petani yang fokus pada pertanian organik.
Program Dosen Pulang Kampung ini menjadi bukti nyata sinergi antara ilmu pengetahuan, inovasi, dan kearifan lokal demi masa depan pertanian Blora yang lebih berkelanjutan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel