infopertama.com – Pengamat politik, Rocky Gerung, memberikan komentar tajam terkait pembagian bantuan banjir yang dilakukan oleh anak Jokowi, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, yang baru-baru ini menuai perhatian publik.
Dalam kunjungannya ke lokasi banjir di Jakarta Timur, anak Jokowi, Gibran membagikan bantuan berupa susu, buku tulis, dan barang kebutuhan lainnya yang dikemas dalam goodie bag bertuliskan ‘Bantuan Wapres Gibran’.
Menurut Rocky, tindakan tersebut mencerminkan pencitraan politik yang tidak tepat, karena bantuan yang diberikan seharusnya tidak mencantumkan nama individu tertentu, apalagi Wapres.
“Bantuan semacam ini seharusnya disebut sebagai bantuan dari negara, bukan individu. Ini adalah hasil dari pajak rakyat, dan bukan sumbangan pribadi Wapres,” ujarnya.
Rocky menganggap bahwa penulisan nama Wapres Gibran pada paket bantuan ini lebih kepada upaya untuk memperlihatkan dirinya di hadapan publik, ketimbang fokus pada penanganan bencana.
Menurutnya, tugas Wapres seharusnya lebih mengarah pada pemikiran kebijakan dan solusi, bukan sekadar hadir secara fisik di lokasi untuk tujuan pencitraan.
Lebih lanjut, Rocky menilai bahwa Wapres Gibran harusnya tidak menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi atau pencitraan politik.
Ia membandingkan tindakan tersebut dengan tradisi blusukan yang juga dilakukan oleh Presiden Jokowi, yang kini seolah diteruskan oleh Gibran, anak Jokowi.
“Ini seolah-olah Gibran sedang memamerkan dirinya dengan bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Padahal, yang lebih penting adalah kebijakan yang memikirkan solusi jangka panjang,” tegasnya.
Rocky menilai, fokus Gibran kini tampaknya lebih berorientasi pada kampanye politik pribadi ketimbang menjalankan tugas sebagai Wakil Presiden.
Ia juga menyinggung bahwa publik sudah mulai memperhatikan dinamika ini, dengan banyaknya kritik yang datang dari netizen terkait penggunaan fasilitas negara dalam kegiatan semacam ini.
Terkait hal tersebut, Rocky mengingatkan Presiden Prabowo Subianto untuk berhati-hati, mengingat potensi ketegangan politik yang bisa muncul akibat tingginya fokus Gibran pada pencitraan diri.
“Apakah Prabowo akan terus mendiamkan hal ini? Ataukah akan ada dampak politik yang lebih besar yang akan memengaruhi hubungan mereka ke depan?” ujarnya.
Rocky juga menilai bahwa dalam situasi saat ini, Gibran seharusnya lebih fokus pada tugas-tugas besar negara, seperti perumahan rakyat, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan guru, yang menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo.
“Semua hal ini seharusnya lebih diutamakan ketimbang sibuk berfoto-foto di depan kamera,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan bahwa penanganan bencana, seperti yang terlihat dalam aksi Wapres Gibran, seharusnya dilakukan secara profesional tanpa embel-embel pencitraan politik.
Rocky menilai jika kondisi ini terus berlanjut, ketegangan antara Presiden dan Wakil Presiden akan semakin meningkat, dengan risiko yang bisa mengganggu stabilitas pemerintahan.
Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp ChanelÂ
Â