Cepat, Lugas dan Berimbang

Alasan Banyak Warga Arab Pilih Menjadi Penganut Atheism

Atheism
Foto: Warga Saudi mencairkan salju untuk membuat kopi di Jabal al-Lawz (Gunung Almond), sebelah barat kota Tabuk di Saudi pada 17 Januari 2022. (AFP via Getty Images/IBRAHIM ASSIRI)

infopertama.com – Sebuah fenomena muncul di kawasan Timur Tengah. Dalam beberapa survei terungkap kenaikan jumlah penganut atheism di sana.

Pada laporan BBC International tahun 2019 disebutkan penduduk tidak beragama pada 2019 mencapai 13%. Jumlah itu naik dari 8% pada 2013 lalu.

Di tingkat regional juga terdapat fenomena serupa. Di Iran, misalnya, 47% dari 40 ribu responden pada riset ‘Iranian’s Attitudes Toward Religion (2020) mengaku sebagai ateis.

Turki, negara dengan 99% penduduk muslim juga mengalami peningkatan jumlah warga yang mengaku ateis selama 10 tahun terakhir. Pada laporan Konda tahun 2019, terdapat penurunan warga Turki yang menganut Islam dari 55% menjadi 51%.

“Penurunan ini bukan beralih ke agama lain tetapi menjadi ateis,” bunyi laporan itu.

Laporan Universitas Al-Azhar Kairo tahun 2014 mengungkapkan 10,7 juta dari 87 juta penduduk Mesir mengaku ateis. Jumlah tersebut adalah 12,3% dari populasi negara tersebut.

Fenomena itu, Hannah Wallace dalam artikel ‘Men without God: The Rise of Atheism in Saudi Arabia’ (2020) mengatakan berasal dari sikap politik pemerintah yang menggunakan agama. Hal ini terjadi di Arab Saudi.

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel