Andreas Hugo Pareira: Literasi Menjadi Roh Ekosistem Pendidikan Kita

“Kita harus mampu beri nutrisi yang baik pada pendidikan kita. Kemampuan – kemampuan hakiki seperti karakter generasi muda mesti dapat tumbuh dengan baik pula. Maka dari itu literasi penting mulai dari pendidikan paling rendah (PAUD) sampai dengan pendidikan tinggi (PT). Olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga adalah tujuan literasi karena literasi itu menjadi roh dalam kemajuan ekosistem pendidikan di Indonesia secara umum dan Nusa Tenggara Timur secara khusus,” cetus Andreas Hugo Pareira saat Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda di Spring Hill Hotel kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur 05 April 2023.

Ruteng, infopertama.com – Andreas Hugo Pareira (AHP) yang sering tampil di publik baik secara langsung maupun melalui media online dan televisi. Beliau hadir langsung pada kegiatan literasi bagi generasi muda di Manggarai. Selain AHP, moderator kegiatan literasi ini secara langsung oleh kepala Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Literasi dan Media

Kepada awak media, Andreas Hugo Pareira tegaskan bahwa pendidikan selalu berkaitan dengan kemampuan literasi.

“Literasi tidak lagi hanya berkaitan dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Tetapi lebih menekankan pada Verstehen, yaitu suatu kemampuan nalar kita untuk memahami akan sesuatu, apa yang kita tulis dan apa yang kita baca. Dengan demikian, kemampuan literasi menjadi satu hal yang sangat urgen bagi generasi muda sekarang”, tegas AHP.

Lebih lanjut, Andreas Hugo Pareira menggarisbawahi literasi sebagai satu roh bagi pendidikan kita. Dan, media memiliki pengaruh besar bagi kehidupan literasi di Indonesia.

“Apa yang ditulis oleh media adalah literasi itu sendiri. Media sebenarnya sedang membuat manusia sadar. Media menyadarkan masyarakat untuk hidup di dunia secara baik dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Ketika literasi rendah, maka kualitas SDM juga pasti rendah,” lanjut AHP.

Badan Bahasa: Penguatan Kebahasaan dan Sastra

Kepala kantor bahasa provinsi Nusa Tenggara Timur menjelaskan bahwa badan bahasa memiliki tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan bahasa dan sastra di Indonesia.

“Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Bahasa bekerja sama dengan mitra-mitra strategis. Seperti lembaga negara, swasta, dan masyarakat umum,” cetus Ibu Elis kepala kantor bahasa NTT tersebut.

Salah satu mitra strategis ialah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), baik di tingkat pusat maupun daerah. Bersama dengan lembaga legislatif tersebut, Badan Bahasa dapat menyampaikan program-program prioritas. Yaitu (1) literasi kebahasaan dan kesastraan, (2) pelindungan bahasa daerah, dan (3) internasionalisasi bahasa daerah.

Tujuan kemitraan strategis ini untuk memperluas jangkauan penerima manfaat program kebahasaan. Dengan pelibatan lembaga legislatif yang memiliki akses terhadap berbagai kalangan masyarakat, program kebahasaan menjadi gerakan bersama.

Hasil yang diharapkan pada program kemitraan ini peserta yang menerima informasi dapat menyebarluaskan informasi dan pengambilan kebijakan untuk pemangku kepentingan umum di daerah.

Lebih lanjut, kepala kantor bahasa NTT tersebut menjelaskan bahwa kegiatan yang sedang dilakukan adalah kegiatan kemitraan.

“Kemitraan kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat ini dalam bentuk Sosialisasi, Diseminasi, koordinasi dan bimbingan teknis bidang kebahasaan dan kesastraan daerah dari program prioritas dengan sasaran 100 orang di setiap kegiatan. Kegiatan kemitraan pada hari ini diwujudkan dalam kegiatan Sosialisasi Pembinaan Literasi Generasi Muda yang dilaksanakan di Kabupaten Manggarai. Bukan hanya provinsi NTT yang melaksanakan program ini, tetapi ada 21 Provinsi se-Indonesia yang melaksanakannya dengan 100 kegiatan dan Provinsi NTT mendapatkan 2 kegiatan yang dilaksanakan UPT dan Pusat,” tambah kepala kantor bahasa NTT tersebut.

Duta Bahasa sebagai Mitra Aktif Badan Bahasa

Pembinaan Literasi Generasi Muda ini adalah upaya Badan Bahasa dalam membina masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Khususnya generasi muda, tentu akan lebih masif jika didukung oleh berbagai lapisan masyarakat. Untuk itu, Badan Bahasa melaksanakan kegiatan yang menggandeng barisan generasi muda yang cakap dan tangguh dalam mengawal dan memperkuat jati diri bangsa dengan modal kekuatan bahasa dan sastra Indonesia dan daerah melalui pemilihan duta kebahasaan dan kesastraan setiap tahun, yang kemudian diberi nama Duta Bahasa.

Duta Bahasa ini merupakan mitra aktif Badan Bahasa dalam menjalankan tugas pembinaan masyarakat pengguna bahasa Indonesia dan melaksanakan/ menyukseskan program kegiatan Badan Bahasa.

Dengan demikian partisipasi publik dalam suatu kebijakan sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang dibuat pemerintah tidak hanya hasil cerminan dari perspektif pemerintah. Tetapi juga aspirasi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Partisipasi publik juga dapat membantu Badan Bahasa mengidentifikasi isu kebahasaan di masyarakat dan memastikan bahwa kebijakan yang disusun dapat berjalan dengan efektif serta mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.

Catatan Kritis dan Harapan Badan Bahasa

Kegiatan ini merupakan kewajiban setiap instansi pemerintah sebagai wujud akuntabilitas kinerja program dan anggaran, serta keterbukaan informasi publik. Melalui kegiatan ini masyarakat dapat mengetahui program-program Badan Bahasa, dan dapat memanfaatkannya dengan sebaik mungkin untuk kemajuan bahasa dan sastra.

Kegiatan Sosialisasi Pembinaan Literasi Generasi muda ini adalah bentuk kolaborasi dengan Komisi X DPR-RI sebagai mitra strategis Kemendikbudristek, guna meyakinkan bahwa program yang sudah disetujui dalam pembahasan anggaran berjalan dengan baik dan memberikan manfaat pada masyarakat.

Semoga kegiatan kemitraan ini dapat memberikan penguatan dan informasi yang diperlukan publik dalam program Badan Bahasa untuk pembinaan literasi generasi muda. Kehadiran peserta kami jadikan bentuk partisipasi publik yang dapat memberi masukan dalam peningkatan kinerja Badan Bahasa dalam menjalankan program prioritas bidang kebahasaan dan kesastraan yang berdampak luas bagi seluruh masyarakat di Indonesia.