Cepat, Lugas dan Berimbang

104 Tahun SDK Pasa Tanpa Kontribusi Yasukma, Komite Minta Dialihkan jadi SDN

Namun, belakangan ini keberadaan Sekolah Pasa dengan label Katolik sudah keluar dari semangat awal. Yang awalnya diserahkan secara cuma-cuma, kami masyarakat Pasa dan beberapa kampung sekitar kemudian juga dibebani iuran wajib ke Yasukma setiap bulan.

“Tetapi, kontribusi Yasukma untuk SDK Pasa itu nihil. Jujur saja, tanah kita yang punya, sekolah awalnya dibangun swadaya, gotong royong. Kemudian, oleh pemerintah membangun gedung dan segala fasilitasnya. Lalu, Sukma hanya datang tagih iuran. Ini jelas tidak adil.” Tutur Geradus Beat kepada infopertama.com, Sabtu, 1 Agustus.

“Kami di sini, jelas Geradus Beat, berusaha tuk menghidupi SDK Pasa agar hak anak-anak kami akan Pendidikan bisa terpenuhi. Sebaliknya, Sukma yang telah mengklaim sekolah ini bukannya menghidupi SDK Pasa malah mencari Penghidupan di SDK Pasa. Tentu ini juga tidak sesuai dengan tugas, fungsi dan peran Yayasan Pendidikan.” Tegas Geradus Beat.

Karena itu, lanjut Geradus, sebagai komite, sebagai tua golo atas nama pribadi dan mewakili masyarakat adat Gendang Pasa berencana akan menemui beberapa pihak terkait agar segera mengubah status SDK pasa jadi SDN. “Tercepat, akan membangun sekolah darurat di atas tanah ini jika pengalihan status mengalami hambatan.”

Ikuti infopertama.com di Google Berita dan WhatsApp Chanel